Sistem yang Berlaku di Masyarakat Sosial
Sistem yang berlaku di masyarakat sosial sangat erat
kaitannya dengan nilai dan norma
– Norma dan nilai dalam masyarakat sangat berperan dalam memberikan stabilitas
kehidupan. Coba bayangkan jika suatu daerah tidak terdapat suatu nilai dan
norma sosial yang berlaku, pastilah daerah tersebut akan mengalami kekacauan
dan pola kehidupannya akan mengalami penyimpangan. Misalnya, di daerah Papua di
mana daerah tersebut belum mampu melembagakan suatu norma, akibatnya masyarakat
di sana tidak tahu bagaimana cara berpakaian yang sopan di depan umum,
bagaimana cara mereka mengikat tali perkawinan yang suci sesuai agama, dan
bagaimana mereka bersosialisasi dengan damai.
Peran nilai dan norma secara umum adalah untuk
mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan
seimbang, tidak merugikan, serta tidak menimbulkan ketidakadilan. Dalam
masyarakat yang modern saat ini memang sangat dibutuhkan peran dari nilai dan
norma. Hal ini digunakan agar masyarakat modern tidak berlaku sekehendak
hatinya. Secara lebih rinci peran nilai dan norma dalam masyarakat adalah:
1. Sebagai petunjuk perilaku yang benar
Nilai dan norma dalam masyarakat menjadi rel dari
perilaku yang harus dibuat oleh setiap masyarakat. Perilaku yang kompleks dalam
masyarakat akan menimbulkan variasi-variasi dalam pencapaian kebutuhan hidup.
Akibatnya masyarakat akan berlaku sekehendak hatinya tanpa memandangn
kepentingan-kepentingan orang lain, sehingga terjadi ketidakseimbangan yang
menimbulkan benturan-benturan antar individu dalam masyarakat menimbulkan
konflik sosial. Untuk mengantisipasi hal ini, maka masyarakat membentuk nilai
dan norma agar dijadikan petunjuk dalam perilaku yang sudah disepakati oleh
anggota masyarakat.
2. Sebagai pengatur sistem dalam masyarakat
Setiap masyarakat pasti memiliki sistem dalam
kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sistem ini dibuat untuk memudahkan
masyarakat agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara normal. Karena sistem
adalah serangkaian perilaku yang terstruktur dan sistematis, maka dibentuklah
tatanan nilai dan norma. Hal ini dilakukan agar masyarakat terus berjalan pada
sistem yang sudah disepakati, sehingga keseimbangan hidup dalam masyarakat
tercipta.
3. Sebagai pelindung bagi mereka yang lemah
Masyarakat pada umumnya terdiri dari beberapa komponen
yang saling melengkapi. Secara alamiah komponen tersebut tersusun sedemikian
rupa yang melembaga pada suatu kehidupan masyarakat. Sehingga variasi dari pola
perilaku mengikuti komponen yan terbentuk dan terdiri dari peran dan status dari
masyarakat. Karena setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda maka
komponen masyarakat tersebut membentuk struktur sosial yang vertikal, akibatnya
ada segolongan individu yang menjadi pemimpin maupun menjadi penjahat. Untuk
melindungi ketidaknyamanan dari pemimpin yang sewenang-wenang maupun dari
penjahat yang merugikan dan meresahkan, maka masyarakat secara kolektif
membentuk nilai dan norma.
4. Sebagai Khasanah Budaya Masyarakat
Dalam konteks ini nilai dan norma yang ada di depan
masyarakat berperan sebagai etos budaya masyarakat yang memberikan ciri khusus
bagi masyarakat tersebut. Bentuk kebudayaan dalam masyarakat memiliki keragaman
tersendiri. Keragaman tersebut berasal dari nilai dan norma yang ada dalam
masyarakat tersebut.[is]
Jenis-Jenis
Nilai Sosial
Berdasarkan Pendapat Ahli
(Notonagoro);
a)
Nilai Material
Nilai material adalah nilai yang muncul karna materi tersebut. Nilai
terkandung di dalam benda yang dinamakan nilai materil.
b)
Nilai Vital
Nilai vital adalah nilai yang ada karena kegunaanya. Nilai yang muncul
karena kegunaanya dinamakan nilai vital.
c)
Nilai Kerohaniaan
Nilai
keohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.contoh:
mendengar ceramah agama. Nilai kerohanian dibedakan tasa 4 macam;
- Nilai kebenaran; bersumber pada akal
- Nilai keindahan (estetis); bersumber pada perasaan
- Nilai kebaikan (moral); bersumber pada kehendak manusia
- Nilai religius; bersumber pada kepercayaan
- Nilai kebenaran; bersumber pada akal
- Nilai keindahan (estetis); bersumber pada perasaan
- Nilai kebaikan (moral); bersumber pada kehendak manusia
- Nilai religius; bersumber pada kepercayaan
Jenis-Jenis
Norma Sosial
1. Norma
berdasarkan sumber
a)
Norma Agama
Norma agama merupakan norma yang berisi pedoman bagi
manusia untuk menjalankan pertintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Norma ini
menjunjung manusia untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan manusia di
dunia maupun di akhirat.
b)
Norma Adat
Norma adat merupakan norma yang mengatur tentang
rutinitas perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
c)
Norma kesusilaan/ kesopanan
Norma kesusilaan/ kesopanan dalalah norma masyarakat
untuk mengatur hubungan manusia dalam rangka menghargai harkat dan martabat
manusia yang lain. Pelanggaran pada norma ini berakibat sanksi pengucilan
secara fisik maupun bati.
d)
Norma Hukum
Norma hukum adalah himpunan
peraturan yang formal dan tertulis ketentuan sanksi tegas dibandingkan dengan
norma-norma yang lain. Norma ini ditujukan kepada masyarakat yang berisi
ketentuan-ketentuan, hak dan kewajiban. Norma ini bertujuan untuk menjaga
ketertiban dan kedamaian dan akan dikenakan sanksi yang tegas bagi
pelanggarnya.
Norma
berdasarkan daya ikatnya
a)
Cara (usage)
yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan seseorang tapi tidak secara terus
menerus. Contoh; cara makanyang baik menggunakan tangan kanan dan tidak
bersuara.
b)
Kebiasaan (
folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dan sama yang dilakukan
secara sadar, serta mempunyai tujuan yang jelas dan dianggap baik. Contoh;
membuang sampah pada tempatnya.
c)
Tata
Kelakuan yaitu perbuatan yang mecerminkan sifat-sifat tertentu suatu masyarakat
yang dilakukan secara sadar sebagai bentuk pengawasan terhadap anggota
masyarakat. Contoh; larangan perbuatan zina, mencuri dsb.
d)
Adat
Istiadat yaitu kumpulan tata kelakuan yang tertinggi yang bersifat kekal dan
kuat terhadap masyarakat. Contoh; pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara adat.
D.
Perbedaan
Nilai Dan Norma Sosial
Nilai Sosial
|
Norma Sosial
|
Ø Berada
lebih dulu dibandingkan norma.
Ø Bersifat
implisit.
Ø Belum
memiliki sanksi.
Ø Tidak
tertulis.
Ø Berfungsi
sebangai pedoman perilaku.
|
Ø Norma
dibuat untuk melaksanakan nilai.
Ø Bersifat
ekplisit (nyata, jelas & tegas).
Ø Telah
memiliki sanksi.
Ø Tertulis.
Ø Berfungsi
mengatur dan membatasi perilaku.
|
Komentar
Posting Komentar