Ilmu Budaya Dasar
Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
M
|
ata Kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah
salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang
kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam
hidupnya sehari-sehari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada sistem
Pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat
perguruan tinggi. Diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan
tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan
pembicaraan. Adanya kesamaan ini diharapkan agar interalisi antara
intelektuil kita lebih sering dengan akibat positif bagi pembangunan
negara kita pada umumnya dan perbaikan pendidikan pada khususnya. Diharapkan
mata kuliah ini dapat menjadi semacam “Lingua franca” bagi para akademisi dari
berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama ini
diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancar komunikasi ini
selanjutnya kan memperlancar pula pelaksanaan pembangunan dalam berbagai
bidang yang ditangani selanjutnya akan ditangani oleh para cendekiawan
dari berbagai lapangan keahlian itu. Secara Etimologi
IBD adalah ilmu yang berusaha membuat manusia muda ( Mahasiswa, Calon sarjana,
Calon pemimpin Bangsa ) menjadi orang yang berperikemanusiaan atau menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu
Alamiah (natural scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antar lain astronomi, fisika, kimia, biologi,
kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu
sosial (socialscience)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ekonomi, sosiologi, politik,
demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3.
Pengetahuan budaya (thehumanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami
dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengethuan budaya
(thehumanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi kedalam
berbagai bidang keahlian, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
Tujuan IBD
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk
didalam pengetahuan budaya (the humanities). Akan tetapi Ilmu Budaya Dasar
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikannya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu
Budaya Dasar diharapkan dapat :
·
Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan
profesi mereka.
·
Memberi kesempatan pada
mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut.
·
Mengusahakan agar
mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang
disiplin masing-masing, tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup
pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan
kurang luas, kedaerahan dan pengkotan disiplin yang kuat.
·
Mengusahakan wahana
komunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapkan akan lebih
lancar dalam berkomunikasi.
Pokok-pokok
yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan:
- Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
- Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
- Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
- Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Ruang Lingkup IBD
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar Bertitik tolak
dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
·
Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities),
baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya,
maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
·
Hakekat manusia
yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Memilik kedua pokok
masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa
manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai
obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama,
dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang
pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan
adalah:
> Manusia
dan cinta kasih
> Manusia
dan Keindahan
> Manusia
dan Penderitaan
> Manusia
dan Keadilan
> Manusia
dan Pandangan hidup
> Manusia
dan tanggungjawab serta pengabdian
> Manusia
dan kegelisahan
> Manusia
dan harapan
Materi ilmu sosial dasar terdiri atas
masalah-masalah sosial untuk dapat menelaah masalah-masalah, sosial hendaknya
terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan
memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan
pelajaran ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas 3 golongan yaitu :
·
Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
·
Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan -kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk
mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
·
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial antara yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan.
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan
Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai :
·
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
·
Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan
kehidupan lainnya
·
Pembimbing kehidupan manusia
·
Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan :
·
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku
manusia
·
Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan
kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
·
Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam
tingkah lakunya
·
Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan
kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan :
·
Etnosentis
·
Universal
·
Alkuturasi
·
Adaptif
·
Dinamis (flexibel)
·
Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan :
·
Kesenian
·
Bahasa
·
Adat Istiadat
·
Budaya daerah
·
Budaya Nasional
Contoh
penerapan Ilmu Budaya Dasar dalam kehidupan sehari- hari :
·
Contoh kecilnya adalah komunikasi antar keluarga,
pergaulan kita terhadap teman, yang mungkin kita dapat mengetahui bagaimana
kita dapat memahami sifat dan karakteristik setiap orang. Begitupun dalam
bermasyarakat, dalam interaksi kita harus memahami norma- norma dalam
masyarakat agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
·
Contoh luas nya penerapan Ilmu budaya dasar dalam
kehidupan manusia seperti dalam aspek bersikap dalam kehidupan yang berbeda
beda sehingga kita dapat menempatkan diri pada situasi apapun yang akan kita
hadapi. Dalam penerapan ilmu ini factor pendukungnya antara lain adalah agama
atau kepercayaan kita terhadap tuhan, dimana dalam agama itu sendiri kita sudah
pasti diajarkan bagaimana kita harus menjaga interaksi kita terhadap tuhan dan
sesama manusia, agar tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan. Inti dari
ilmu budaya dasar dalah kehidupan bermasyarakat, yaitu sejauh apa ilmu budaya
dasar dapat mempengaruhi sikap dan tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila
kita sudah mempunyai dasar yang kuat, dapat diyakini bahwa kita akandapat
membawa diri dalam masyarakat.
Wujud Kebudayaan
Pendapat umum
mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material)
yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret
atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri
dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak
dan lebih sulit dipahami.
·
Wujud pertama
adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan difoto.
Letaknya dalam alam pikiran manusia. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak
yang hidup dalam masyarakat dan member jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan
itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu
system, disebut system budaya atau culture system, yang dalam bahasa Indonesia
disebut adat istiadat.
·
Wujud kedua adalah
yang disebut system social, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu
sendiri. Sistem social ini bersifat konkrit sehingga bias diobservasi, difoto
dan didokumentir.
·
Wujud ketiga adalah
yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam
masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto
dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan
masyarakat tidak terpisah satu dengan yang lainnya.
Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhohn
ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu system religi dan upacara
keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata
pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian.
Untuk lebih jelas, masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
·
Sistem religi dan
upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat
“menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan
usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
·
Sistem
organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia
membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang
merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
·
Sistem pengetahuan,
merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain.
Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudian
menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini
menyebar luas.
·
Sistem mata
pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus
menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
·
Sistem teknologi
dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber
dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan
suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu
mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
·
Bahasa, merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk
bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
·
Kesenian, merupakan
hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi
kebutuhan psikisnya.
Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam
Pelly (1994) mengemukakan bahwa
nilai budaya merupakan sebuah konsep
beruanglingkup luas yang hidup dalam alam
fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling
berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan
merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem
nilai ini mendorong individu untuk berperilaku
seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu
mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman
yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang,
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat
ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah
pokok tersebut adalah:
(1) masalah hakekat
hidup,
(2) hakekat kerja
atau karya manusia,
(3) hakekat
kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
(4) hakekat
hubungan manusia dengan alam sekitar, dan
(5) hakekat dari
hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
·
Masalah
pertama, yaitu mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu
buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha
untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana,
dan mengenyampingkan segala
tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup kembali
(samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini
sangat mempengaruhi wawasan dan makna
kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang
berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda
ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
·
Masalah kedua
mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang
memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive)
semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga
yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun,
ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini
berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
·
Masalah ketiga
mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang penting
masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha dalam
perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang berbeda
dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya.
·
Masalah keempat
berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang percaya
bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang
menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia.
Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan
alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
·
Masalah kelima
menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak
dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan
bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar
individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian
seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian
Perubahan Kebudayaan
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Masyarakat dan
kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan
kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya. Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar
kelompok manusia di dalam masyarakat. Terjadinya gerak/perubahan disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu:
·
Sebab-sebab yang
berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
·
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses
kebudayaan daerah :
·
kontak dengan negara lain
·
sistem pendidikan formal yang maju
·
sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan
untuk maju
·
penduduk yang heterogen
·
ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses
perubahan kebudayaan :
1.
faktor dari dalam masyarakat
·
betambah dan berkurangnya penduduk
·
penemuan-penemuan baru
·
petentangan-pertentangan didalam masyarakat
·
terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu
sendiri
2.
faktor dari luar masyarakat
·
berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar
manusia
·
peperangan dengan negara lain
·
pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok-kelompok individu
yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Beberapa faktor yang mempengaruhi diterima
atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
·
Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
·
Jika pandangan
hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang
ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu
oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
·
Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
·
Suatu unsur
kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kesimpulan
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan terutama dikalangan Masyarakat, mahasiswa dan remaja – remaja saat ini, karena memang pada saat ini nilai – nilai budaya sudah mulai luntur, sekarang tinggal bagaimana kita mau melestarikannnya. Ilmu Budaya Dasar sangat penting dalam menjalani kehidupan agar kehidupan berjalan sesuai dengan nilai-nilai manusia.
Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar